7 Ciri Gaya Rustic yang Kental dengan Unsur Alam
Gaya rustic merupakan konsep desain yang sedang tren akhir-akhir ini. Gaya ini adalah konsep desain yang berusaha untuk menampilkan kesan alami. Maka dari itu, interior rustic memiliki tekstur yang kasar dan tidak di finishing dengan baik.
1. Material Kayu yang Tampak Tua
Rustic memiliki satu karakteristik utama, yaitu penggunaan bahan-bahan alami. Bahan alam mentah yang belum diolah kerap ditemukan pada desain ini, seperti penggunaan unfinished wood. Desain kayu rustic biasanya memiliki tekstur yang kasar dengan tepian tanpa polesan dari mesin yang membuatnya berkilau dan tidak menggunakan kayu imitasi.
Rustic memiliki satu karakteristik utama, yaitu penggunaan bahan-bahan alami. Bahan alam mentah yang belum diolah kerap ditemukan pada desain ini, seperti penggunaan unfinished wood. Desain kayu rustic biasanya memiliki tekstur yang kasar dengan tepian tanpa polesan dari mesin yang membuatnya berkilau dan tidak menggunakan kayu imitasi.
2. Warna yang Natural dan Hangat
Selain material alam, gaya rustic juga dapat dikenali dari penggunaan warna-warna yang hangat seperti cokelat, abu-abu, hijau, khaki, warna merah oxblood, dan warna hangat atau natural lainnya. Pilihlah warna yang berasal dari alam seperti misalnya bebatuan, batang kayu, lumpur, dan tanah. Anda dapat menambahkan warna yang lebih cerah sebagai aksen dalam ruangan seperti merah, kuning, atau oranye.
Selain material alam, gaya rustic juga dapat dikenali dari penggunaan warna-warna yang hangat seperti cokelat, abu-abu, hijau, khaki, warna merah oxblood, dan warna hangat atau natural lainnya. Pilihlah warna yang berasal dari alam seperti misalnya bebatuan, batang kayu, lumpur, dan tanah. Anda dapat menambahkan warna yang lebih cerah sebagai aksen dalam ruangan seperti merah, kuning, atau oranye.
3. Penuh dengan Tekstur
Gaya arsitektur rustic kerap terkesan kasar karena penggunaan berbagai jenis material bertekstur di dalamnya. Penambahan tekstur ini bisa Anda lakukan dalam beberapa cara seperti penggunaan kain bertekstur dari linen, wol, atau kanvas.
Gaya arsitektur rustic kerap terkesan kasar karena penggunaan berbagai jenis material bertekstur di dalamnya. Penambahan tekstur ini bisa Anda lakukan dalam beberapa cara seperti penggunaan kain bertekstur dari linen, wol, atau kanvas.
4. Ada Unsur Alam di dalam Rumah
Desain rustic sangat dekat dengan unsur alam. Nah untuk interior rustic, Anda juga harus mencari cara untuk menghubungkan bagian dalam rumah agar bisa lebih dekat dengan alam bebas.
5. Pemanfaatan Barang Bekas
Tak perlu membeli barang baru untuk menciptakan interior rustic. Anda juga bisa menggunakan barang-barang yang ditemukan di pasar loak atau toko antik untuk mengisi rumah. Gaya rustic juga identik dengan hiasan atau ornamen etnik.
6. Tiang Penyangga dari Kayu
Elemen lain yang biasa ditemukan pada gaya rustic adalah tiang penyangga kayu. Untuk memperkuat kesan interior rustic, gunakan kayu mentah dengan warna asli sebagai tiang. Penggunaan tiang ini memberikan karakter rustic lebih kuat pada keseluruhan ruangan.
7. Warna Cat Tembok Cenderung Putih
Apabila Anda tidak bisa membuat tembok penggunakan panel kayu atau bahan alam lainnya, Anda bisa memilih tembok dengan cat putih. Gaya yang dekat dengan alam ini pun akan membuat rumah lebih sejuk dan serasa berada di pedesaan, lho.
Komentar
Posting Komentar